Sehidup Tapi Tidak Semati, Siapa Mau?

Sobat, betapa banyak orang yang berjanji atau obral janji : SEHIDUP SEMATI. Berbekalkan janji ini, banyak orang siap berkorban dan mengorbankan apapun demi membuktikan kesetiannya. Padahal bila ternyata dihadapkan pada kondisi " MATI" sesungguhnya toh akhirnya terbukti janji ini sekedar hoak alias bohong belaka. Adakah suami yang siap menemani istrinya menghuni alam kubur? Adakah istri yang rela memeluk suaminya hingga di dalam kuburnya? Adakah teman yang bernyali turut serta bersama temannya menghuni rumah barunya yang beralamatkan di Jl. kuburan, Gang. Pemakaman?

Fakta ini sepatutnya menyadarkan anda bahwa janji di atas adalah janji palsu, karena ternyata hanya sehidup namun tidak semati. Ternyata persahabatan, hubungan, Solidaritas, dan persatuan yang dieluk-elukkan selama ini bersifat sementara bahkan semu.

Bila itu semua terjadi di dunia, maka kelak di akhirat tentu lebih dahsyat, betapa tidak solidaritas atau persatuan palsu semacam ini hanya mendekatkan anda ke pintu neraka. Allah berfirman:

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

Teman-teman karib pada hari itu ( hari kiyamat) sebagian mereka memusuhi sebagian lainnya, kecuali orang-orang yang bertakwa.( az Zukhruf 67)

Sobat, segera renungkan, apakah solidaritas atau persatuan yang anda jalin saat ini dilandasi oleh takwa atau hanya kesamaan kepentingan sesaat? Tidakkah anda kawatir bila kelak di akhirat anda terpaksa menyesali solidaritas dan persatuan yang anda jalin selama ini yang hanya berlandaskan kepentingan sesaat? Terlebih lagi bila solidaritas yang anda bangun mengharuskan anda membela buta teman anda walau ia bersalah.

By: Ust. Dr Muhammad Arifin Badri
Share on Google Plus

About Halali Sahri

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar